Dievatuahjaya.com-Kota Bekasi, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Daradjat Kardono meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bekasi ikut bertanggung jawab atas insiden jari anak putus di kolam renang Bekasi Timur pada Jumat (15/12/2023).
Hal itu, mengingat retribusi karcis masuk kolam renang merupakan potensi yang cukup besar dari sektor pariwisata untuk menyumbangkan PAD kepada pemerintah daerah.
“Retribusi ya, nah itu menjadi sebuah bagian tanggung jawablah, memang seyogyanya jadi perhatian dari Dinas Disparbud,” kata Daradjat kepada Rakyat News, Rabu (26/12/2023).
Menurutnya, karena mengenai wisata kolam renang yang dimaksud merupakan bagian wilayah kerja Disparbud Kota Bekasi.
Yang seharusnya, Daradjat menganggap perlu Disparbud melakukan investigasi terlebih dahulu guna mengetahui penyebab insiden yang dimaksud.
“Karena kita juga belum tau nih seperti apa kejadian sebenarnya, maka harus di adakan investigasi dan evaluasinya apa,” tutur dia.
Hal yang sama, disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Evi Mafriningsianti bahwa seharusnya Disparbud Kota Bekasi tidak bersikap seperti itu.
“Karena sudah ada kejadian jadi menjadi tanggung jawab bersama, harus ada evaluasi bukan hanya di pengelola Kolam renang saja tapi pemerintah Kota Bekasi,” pungkasnya.
Dalam hal ini, kata Evi, harus menjadi perhatian Disparbud untuk hadir di tengah insiden yang terjadi di kolam renang tersebut.
“Menjadi kehatian-hatian bersama jangan sampai terulang kembali,” tutupnya.
Sebelumnya, Seorang anak perempuan berinsial NA (12), mengalami insiden hingga jari manisnya putus di sebuah kolam renang di Bekasi Timur, pada Jumat (15/12/2023) lalu.
Orang tua NA, Lilis membenarkan anaknya mengalami insiden di kolam renang hingga jari manisnya putus.
“Benar iya anak saya, katanya sih anak saya kepeleset pegangan besi dekat sekitaran kolam renang, model besinya begini jadi jari anak saya nyangkut disitu,” kata dia, Senin (18/12/2023).(AS).
